Sahabat-otomotif.com - Honda, Yamaha, KTM, dan Piaggio telah bersepakat mendirikan konsorsium baterai yang dapat ditukar (swappable battery) untuk sepeda motor dan kendaraan listrik ringan.
Anggota pendiri konsorsium percaya ketersediaan standardisasi sistem baterai yang dapat ditukar akan mendorong penggunaan kendaraan listrik ringan secara luas. Hal itu juga berkontribusi pada manajemen siklus hidup yang lebih berkelanjutan pada baterai yang digunakan di sektor transportasi.
"Upaya elektrifikasi di seluruh dunia untuk mengurangi CO2 dalam skala global makin cepat, terutama di Eropa," kata Pejabat Pengelola Pengoperasian Sepeda Motor Honda Motor Noriaki Abe.
"Untuk adopsi sepeda motor listrik secara luas, masalah seperti jarak perjalanan dan waktu pengisian perlu diatasi, dan baterai yang dapat ditukar adalah solusi yang menjanjikan."
Selain itu, dengan memperluas jangkauan, mempersingkat waktu pengisian, dan menurunkan biaya kendaraan dan infrastruktur, pabrikan akan mencoba menjawab kekhawatiran utama pelanggan mengenai masa depan mobilitas listrik.
Adapun tujuan konsorsium adalah untuk menentukan spesifikasi teknis standardisasi dari sistem baterai yang dapat ditukar untuk kendaraan yang termasuk dalam kategori-L, meliputi moped, sepeda motor, sepeda motor roda tiga, dan sepeda motor roda empat.
Melalui kerja sama dengan para pemangku kepentingan dan badan standardisasi nasional, Eropa, dan internasional, para anggota pendiri konsorsium akan terlibat dalam pembuatan standar teknis internasional.
"Mempertimbangkan kenyamanan pelanggan, standardisasi baterai yang dapat ditukar dan adopsi sistem baterai yang luas sangat penting, itulah sebabnya empat produsen anggota setuju untuk membentuk konsorsium," kata Abe.
Konsorsium akan memulai kegiatannya pada Mei 2021. Keempat pendiri mendorong semua pemangku kepentingan yang berminat untuk bergabung dalam kerja sama untuk memperkaya keahlian konsorsium.
"Honda melihat meningkatkan penggunaan lingkungan pelanggan sebagai area untuk menjajaki kerja sama dengan produsen lain, sambil menghadirkan produk dan layanan yang lebih baik kepada pelanggan melalui persaingan."
"Honda akan bekerja keras di kedua sisi untuk menjadi pabrikan 'pilihan' untuk mobilitas pelanggan," ujar Abe. (ant/jpnn)
Anggota pendiri konsorsium percaya ketersediaan standardisasi sistem baterai yang dapat ditukar akan mendorong penggunaan kendaraan listrik ringan secara luas. Hal itu juga berkontribusi pada manajemen siklus hidup yang lebih berkelanjutan pada baterai yang digunakan di sektor transportasi.
"Upaya elektrifikasi di seluruh dunia untuk mengurangi CO2 dalam skala global makin cepat, terutama di Eropa," kata Pejabat Pengelola Pengoperasian Sepeda Motor Honda Motor Noriaki Abe.
"Untuk adopsi sepeda motor listrik secara luas, masalah seperti jarak perjalanan dan waktu pengisian perlu diatasi, dan baterai yang dapat ditukar adalah solusi yang menjanjikan."
Selain itu, dengan memperluas jangkauan, mempersingkat waktu pengisian, dan menurunkan biaya kendaraan dan infrastruktur, pabrikan akan mencoba menjawab kekhawatiran utama pelanggan mengenai masa depan mobilitas listrik.
Adapun tujuan konsorsium adalah untuk menentukan spesifikasi teknis standardisasi dari sistem baterai yang dapat ditukar untuk kendaraan yang termasuk dalam kategori-L, meliputi moped, sepeda motor, sepeda motor roda tiga, dan sepeda motor roda empat.
Melalui kerja sama dengan para pemangku kepentingan dan badan standardisasi nasional, Eropa, dan internasional, para anggota pendiri konsorsium akan terlibat dalam pembuatan standar teknis internasional.
"Mempertimbangkan kenyamanan pelanggan, standardisasi baterai yang dapat ditukar dan adopsi sistem baterai yang luas sangat penting, itulah sebabnya empat produsen anggota setuju untuk membentuk konsorsium," kata Abe.
Konsorsium akan memulai kegiatannya pada Mei 2021. Keempat pendiri mendorong semua pemangku kepentingan yang berminat untuk bergabung dalam kerja sama untuk memperkaya keahlian konsorsium.
"Honda melihat meningkatkan penggunaan lingkungan pelanggan sebagai area untuk menjajaki kerja sama dengan produsen lain, sambil menghadirkan produk dan layanan yang lebih baik kepada pelanggan melalui persaingan."
"Honda akan bekerja keras di kedua sisi untuk menjadi pabrikan 'pilihan' untuk mobilitas pelanggan," ujar Abe. (ant/jpnn)