Sahabat-Otomotif.Com - Ada solusi buat motor honda bebek yang berisik mesinnya. Biasanya akibat tensioner rantai keteng lemah, kualitas pelumas oli yang terlalu encer bagi motor tua, juga karena sudah aus ringan.
Terkait tensioner rantai keteng/kamrat, ada sistem jeglek terkunci seperti milik shogun atau rata-rata milik Suzuki. Belinya part milik Honda Karisma namun versi KW (atau kualitas tiruan) harga Rp 60 - 75 ribu. Rata-rata jika di toko offline harganya Rp 60 ribu. Tensioner itu tidak ada merk, namun biasanya penjual mengatakan itu impor dari Taiwan. Kalau rantai keteng kendur dia maju lagi dan terkunci lagi secara otomatis.
[caption id="attachment_2347" align="aligncenter" width="360"] Tensioner sistem jeglek terkunci bisa menjadi solusi mesin berisik akibat rantai keteng kendur[/caption]
Kenapa diajak beli yang KW? Karena ori Honda tidak ada yang sistem jeglek. Kenapa disuruh cari Karisma? karena orang bengkel hafal nama Karisma, dan dia banyak cocok ke motor honda lain.
Jika tensioner bawaan, sistem pegas gulung, dan lintasan seperti ulir drat. Jadi memang lekas mengalami lemah per. Impresi setelah memasang tensioner KW sistem jeglek, timing noken as dirasa tepat lagi dan akselerasi kembali bagus.
Sejauh ini, proses pemasangan, Plug and Play (PnP). Banyak bebek honda yang PnP dengan tensioner Karisma, bahkan beberapa sport 150 cc honda. Referensi bisa didapat lebih lanjut dengan berkonsultasi dengan bengkel.
Jadi jangan terlalu saklek memvonis rusak. Mesin berisik kadang divonis rusak bagian stang seher oblak, bearing kruk as oblak, piston aus, noken as kegerus, atau rantai keteng/kamrat kendur. Coba dulu pertolongan pertama ini, toh gak harus bongkar mesin.
[caption id="attachment_3942" align="aligncenter" width="723"] Molekul oli mampu membantali dua logam part yang bergesekan.[/caption]
Selanjutnya, penggunaan “Oli Diesel” di sepeda motor. Beberapa anggota club yang suka touring jauh banyak pakai oli diesel. Dengan standar API CI-4 SAE 15w-40. Mengapa? Karena standar itu terbukti tidak slip kopling dan tidak berat pada mesin. Penggunaan oli diesel diketahui pertamka kali dari forum pemotor barat.
Mereka pakai Shell Rotella yang notabene punya sertifikat oli diesel dan punya sertifikat oli motor (Jaso MA). Pemotor Indonesia akhirnya mencoba Shell Rimula R4X dan merk lain dengan API dan SAE yang serupa ternyata bisa tanpa kendala.
Ingat, sertifikasi JASO baru ada tahun 1998. Sebelum tahun itu penggunaan oli lebih universal, baik motor dan mobil bisa saling pakai. Standar semacam itu masih bisa dipakai sekarang asalkan tahu ilmunya. Jadi sejauh ini oli diesel CI-4 dan SAE 15w-40 adalah yang paling cocok untuk motor kopling basah. Untuk metik, apa pun terserah, oli paling licin milik Ferrari pun boleh karena kopling kering.
Mengatasi berisik di mesin juga bisa dengan memakai oli diesel. Admin juga pake oli diesel merk Shell Rimula R4X 15w-40 di Honda CS1, Shogun 110, dan Thunder 125. Gak fanatik merk, apa pun oli diesel yang API CI-4 boleh dan gak bakal slip kopling. Pertimbangan penting itu arahnya benar, yakni CS1 itu templar/rocker arm/tappet-nya masih jenis flat tanpa roller (flat tappet). Kemudian celah/clearance piston besar.
[caption id="attachment_2346" align="aligncenter" width="360"] Pemakaian oli diesel di Shogun 110 dan Honda CS1 oleh admin sejak 2016 sampai saat ini.[/caption]
Jadi memang seyogianya mengadopsi oli yang VK (vikositas kinematik) tinggi, High Temperature High Shear (HTHS) tinggi. Ternyata itu semua gak ditemukan di oli “sepeda motor zaman now”. Itu secara optimal ditemukan di oli diesel.
Ingat, penyakit utama CS1 itu aus di noken as dan templarnya, paking karat, dan batang propeler radiator aus sehingga bocor. Maka, butuh oli yang kenyal membantali, adalah solusinya. Pahami karakter mesinmu mainkan produk-produk yang tepat.
Selain itu, ada Cairan Nano Keramik. Asal muasalnya, dulu ada perusahaan mengebor tanah untuk dapat minyak. Ternyata setelah diangkat mata bornya mengkilat seperti porselain. Ternyata ada lapisan tanah yang mengandung keramik, karena mata bor itu panas, maka keramiknya malah menempel dan melaminating mata bor.
Sejak saat itu timbul ide membuat produk cairan nano ceramic untuk mengobati mesin aus. Muncul nama-nama produk seperti XADO revitalizant dari Ukraina. Nah, terus Korea juga garap, bikin yang murah meriah dinamai Nano Energizer. Jerman tak mau kalah tapi ditambahi cairan boron nitrit biar tambah licin dinamai Liqui Moly Ceratec.
[caption id="attachment_2348" align="aligncenter" width="750"] Penggunaan nano keramik pada oli mesin untuk membangun kembali lapisan mesin yang aus ringan.[/caption]
Untuk mendapatkan hasil ideal. Panaskan mesin 2 menit, matikan, tuang nano ke jalur oli, bawa jalan 2 jam. Itu agar dia dapat panas neraka sehingga mau menempel sempurna. Walaupun nanti ganti oli dia tetap melaminating silinder dan noken as seperti Diasil pada Yamaha atau SCEM pada suzuki. Dia bagaikan proses hard chrome yang tahan 30.000 km (klaim). (yy/dari beberapa sumber)
Terkait tensioner rantai keteng/kamrat, ada sistem jeglek terkunci seperti milik shogun atau rata-rata milik Suzuki. Belinya part milik Honda Karisma namun versi KW (atau kualitas tiruan) harga Rp 60 - 75 ribu. Rata-rata jika di toko offline harganya Rp 60 ribu. Tensioner itu tidak ada merk, namun biasanya penjual mengatakan itu impor dari Taiwan. Kalau rantai keteng kendur dia maju lagi dan terkunci lagi secara otomatis.
[caption id="attachment_2347" align="aligncenter" width="360"] Tensioner sistem jeglek terkunci bisa menjadi solusi mesin berisik akibat rantai keteng kendur[/caption]
Kenapa diajak beli yang KW? Karena ori Honda tidak ada yang sistem jeglek. Kenapa disuruh cari Karisma? karena orang bengkel hafal nama Karisma, dan dia banyak cocok ke motor honda lain.
Jika tensioner bawaan, sistem pegas gulung, dan lintasan seperti ulir drat. Jadi memang lekas mengalami lemah per. Impresi setelah memasang tensioner KW sistem jeglek, timing noken as dirasa tepat lagi dan akselerasi kembali bagus.
Sejauh ini, proses pemasangan, Plug and Play (PnP). Banyak bebek honda yang PnP dengan tensioner Karisma, bahkan beberapa sport 150 cc honda. Referensi bisa didapat lebih lanjut dengan berkonsultasi dengan bengkel.
Jadi jangan terlalu saklek memvonis rusak. Mesin berisik kadang divonis rusak bagian stang seher oblak, bearing kruk as oblak, piston aus, noken as kegerus, atau rantai keteng/kamrat kendur. Coba dulu pertolongan pertama ini, toh gak harus bongkar mesin.
[caption id="attachment_3942" align="aligncenter" width="723"] Molekul oli mampu membantali dua logam part yang bergesekan.[/caption]
Selanjutnya, penggunaan “Oli Diesel” di sepeda motor. Beberapa anggota club yang suka touring jauh banyak pakai oli diesel. Dengan standar API CI-4 SAE 15w-40. Mengapa? Karena standar itu terbukti tidak slip kopling dan tidak berat pada mesin. Penggunaan oli diesel diketahui pertamka kali dari forum pemotor barat.
Mereka pakai Shell Rotella yang notabene punya sertifikat oli diesel dan punya sertifikat oli motor (Jaso MA). Pemotor Indonesia akhirnya mencoba Shell Rimula R4X dan merk lain dengan API dan SAE yang serupa ternyata bisa tanpa kendala.
Ingat, sertifikasi JASO baru ada tahun 1998. Sebelum tahun itu penggunaan oli lebih universal, baik motor dan mobil bisa saling pakai. Standar semacam itu masih bisa dipakai sekarang asalkan tahu ilmunya. Jadi sejauh ini oli diesel CI-4 dan SAE 15w-40 adalah yang paling cocok untuk motor kopling basah. Untuk metik, apa pun terserah, oli paling licin milik Ferrari pun boleh karena kopling kering.
Mengatasi berisik di mesin juga bisa dengan memakai oli diesel. Admin juga pake oli diesel merk Shell Rimula R4X 15w-40 di Honda CS1, Shogun 110, dan Thunder 125. Gak fanatik merk, apa pun oli diesel yang API CI-4 boleh dan gak bakal slip kopling. Pertimbangan penting itu arahnya benar, yakni CS1 itu templar/rocker arm/tappet-nya masih jenis flat tanpa roller (flat tappet). Kemudian celah/clearance piston besar.
[caption id="attachment_2346" align="aligncenter" width="360"] Pemakaian oli diesel di Shogun 110 dan Honda CS1 oleh admin sejak 2016 sampai saat ini.[/caption]
Jadi memang seyogianya mengadopsi oli yang VK (vikositas kinematik) tinggi, High Temperature High Shear (HTHS) tinggi. Ternyata itu semua gak ditemukan di oli “sepeda motor zaman now”. Itu secara optimal ditemukan di oli diesel.
Ingat, penyakit utama CS1 itu aus di noken as dan templarnya, paking karat, dan batang propeler radiator aus sehingga bocor. Maka, butuh oli yang kenyal membantali, adalah solusinya. Pahami karakter mesinmu mainkan produk-produk yang tepat.
Selain itu, ada Cairan Nano Keramik. Asal muasalnya, dulu ada perusahaan mengebor tanah untuk dapat minyak. Ternyata setelah diangkat mata bornya mengkilat seperti porselain. Ternyata ada lapisan tanah yang mengandung keramik, karena mata bor itu panas, maka keramiknya malah menempel dan melaminating mata bor.
Sejak saat itu timbul ide membuat produk cairan nano ceramic untuk mengobati mesin aus. Muncul nama-nama produk seperti XADO revitalizant dari Ukraina. Nah, terus Korea juga garap, bikin yang murah meriah dinamai Nano Energizer. Jerman tak mau kalah tapi ditambahi cairan boron nitrit biar tambah licin dinamai Liqui Moly Ceratec.
[caption id="attachment_2348" align="aligncenter" width="750"] Penggunaan nano keramik pada oli mesin untuk membangun kembali lapisan mesin yang aus ringan.[/caption]
Untuk mendapatkan hasil ideal. Panaskan mesin 2 menit, matikan, tuang nano ke jalur oli, bawa jalan 2 jam. Itu agar dia dapat panas neraka sehingga mau menempel sempurna. Walaupun nanti ganti oli dia tetap melaminating silinder dan noken as seperti Diasil pada Yamaha atau SCEM pada suzuki. Dia bagaikan proses hard chrome yang tahan 30.000 km (klaim). (yy/dari beberapa sumber)