Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)

Minggu, 14 Desember 2014 | 20:44 WIB Last Updated 2023-02-23T15:03:04Z

SISTEM PENGONTROL ELEKTRONIK (ELECTRONIC CONTROL SYSTEM)


Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol  besar penginjeksian bensin dan seluruh aktivitas elektronik, pada mesin EFI terdapat pula sensor – sensor selain yang sudah dijelaskan di atas yang berfungsi sebagai sistem koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control system. Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan bersama dengan electronic control system yang juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU.
Sensor-sensor itu adalah :
  1. ECT ( Electronic Control Temperature )
  2. TPS  ( Throttle Position Sensor )
  3. VSS ( Vehicle Speed Sensor )
  4. CMP (Camshaft Position Sensor )
  5. CKP ( Crankshaft Position Sensor )
  6. Oxygen Sensor

ECT (Electronic Control Temperature)

ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.

TPS  (Throttle Position Sensor)
Throttle Position Sensor (TPS) dihubungkan dengan throttle valve shaft pada throttle bodyuntuk mendeteksi pembukaan throttle valve

VSS (Vehicle Speed Sensor)

Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang digunakan adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ). Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada panel instrument) gelombang bolak – balik tersebut dirubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke ECU.

CMP (Camshaft Position Sensor)

    • CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat  di dalam sensor case dan tidak dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi melalui putaran signal rotor yang diputar langsung oleh camshaft  untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve.
    • Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP.

CKP ( Crankshaft Position Sensor )

  1.     CKP terdiri dari magnit dan coil yang   ditempatkan di bagian bawah timing belt pulley atau dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan pulsa tegangan listrik.
  2.     Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection volume.
  3.     Selain digunakan untuk mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk menentukan ignition timing


Oxygen Sensor

    • Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan, menghitung perbandingan udara dan bensin, dan menginformasikan hasilnya pada ECU.
    • Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu kurus (lebih banyak udaranya)
    • Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya ).


×
Berita Terbaru Update