Sahabat-otomotif.com -- Intensitas curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia sedang tinggi di penghujung tahun 2020 ini. Tentunya kondisi seperti ini harus menjadi perhatian bagi Anda sebagai pengguna kendaraan bermotor agar tetep aman dan nyaman selama di perjalanan.
Selain karena visibilitas yang terbatas, pengemudi juga harus memperhatikan batas kecepatan kendaraan saat berkendara dalam kondisi hujan. Tentunya permukaan jalan akan licin saat hujan, untuk itu jangan sekali-kali memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, karena akibatnya bisa sangat berbahaya.
Batas minimum ketika berkendara musim hujan dan jalan licin, yakni 30 km per jam, dan maksimum mencapai 60 km per jam. Hal ini dibenarkan oleh Rifat Sungkar selaku Brand Ambassador Mitsubishi Motors di Indonesia yang juga memiliki pelatihan berkendara defensive driving, Rifat Drive Labs.
“Kecepatan maksimum kalau hujan deras itu paling aman di 50 sampai 60 km/jam, kondisinya di jalan tol dengan visibilitas yang buruk akibat hujan deras ya,” ujarnya saat dihubungi via aplikasi pesan singkat.
Selain itu, Rifat juga menambahkan untuk memastikan rem dalam kondisi prima, karena jika tidak dalam kondisi prima, hal tersebut dapat memicu kejadian yang tidak diinginkan. Tidak seperti saat kondisi cuaca normal, berkendara di tengah turunnya hujan membuat kendaraan tidak bisa mengerem secara maksimal.
Jarak aman pengereman yang ideal saat kondisi normal adalah 3 detik, sementara di saat hujan turun maka jarak aman tersebut ditingkatkan menjadi 4-5 detik, tergantung dengan kondisinya.
“Untuk jarak aman saat kondisi jalan licin akibat hujan, harus sekitar 4 sampai 5 detik. Kalau pas jalanan kering itu kan sekitar 3 detik ya. Tapi ini tidak bisa dihitung dengan ukuran berapa meter, karena tergantung pada kecepatan mobil itu sendiri. Maka itu, agar tetap aman saat hujan sebaiknya diberi jarak yang lebih jauh,” bebernya lagi.
Menjaga jarak aman bukan hanya masalah waktu saat mengerem, jarak pandang yang terganggu juga terkadang membuat pengendara tidak siap untuk mengerem secara spontan akibat jalan yang licin.
Faktor lain, mengemudi saat turun hujan juga membuat cengkraman ban terhadap permukaan aspal akan berkurang. Oleh karenanya, pada saat kondisi hujan, sebaiknya hindari pergerakan tiba-tiba, dan hindari pengereman keras (hard braking) agar mobil tidak tergelincir dan hilang kontrol. Kemudian, jaga akselerasi kendaraan, jangan berakselerasi secara spontan agar roda kendaraan tidak selip.
Perhatikan juga permukaan jalan yang ada genangan air, meskipun hanya 1 cm itu tetap bisa menyebabkan kecelakaan. Karena ban bisa melayang saat melintasinya dan bisa terjadi oversteer. Bila perlu sejajarkan atau ikuti laju mobil di depan Anda tujuannya untuk mengurangi genangan air yang ada di jalan.
Pada mobil Mitsubishi terbaru sudah terdapat fitur keselamatan aktif yang dapat membuat perjalanan Anda lebih aman saat kondisi hujan dan licin. Meski begitu ada baiknya Anda melakukan perawatan rutin di bengkel resmi Mitsubishi agar mobil kesayangan tetap dapat terjaga kondisinya terutama saat berkendara di musim hujan seperti sekarang ini. ***
Selain karena visibilitas yang terbatas, pengemudi juga harus memperhatikan batas kecepatan kendaraan saat berkendara dalam kondisi hujan. Tentunya permukaan jalan akan licin saat hujan, untuk itu jangan sekali-kali memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, karena akibatnya bisa sangat berbahaya.
Batas minimum ketika berkendara musim hujan dan jalan licin, yakni 30 km per jam, dan maksimum mencapai 60 km per jam. Hal ini dibenarkan oleh Rifat Sungkar selaku Brand Ambassador Mitsubishi Motors di Indonesia yang juga memiliki pelatihan berkendara defensive driving, Rifat Drive Labs.
“Kecepatan maksimum kalau hujan deras itu paling aman di 50 sampai 60 km/jam, kondisinya di jalan tol dengan visibilitas yang buruk akibat hujan deras ya,” ujarnya saat dihubungi via aplikasi pesan singkat.
Selain itu, Rifat juga menambahkan untuk memastikan rem dalam kondisi prima, karena jika tidak dalam kondisi prima, hal tersebut dapat memicu kejadian yang tidak diinginkan. Tidak seperti saat kondisi cuaca normal, berkendara di tengah turunnya hujan membuat kendaraan tidak bisa mengerem secara maksimal.
Jarak aman pengereman yang ideal saat kondisi normal adalah 3 detik, sementara di saat hujan turun maka jarak aman tersebut ditingkatkan menjadi 4-5 detik, tergantung dengan kondisinya.
“Untuk jarak aman saat kondisi jalan licin akibat hujan, harus sekitar 4 sampai 5 detik. Kalau pas jalanan kering itu kan sekitar 3 detik ya. Tapi ini tidak bisa dihitung dengan ukuran berapa meter, karena tergantung pada kecepatan mobil itu sendiri. Maka itu, agar tetap aman saat hujan sebaiknya diberi jarak yang lebih jauh,” bebernya lagi.
Menjaga jarak aman bukan hanya masalah waktu saat mengerem, jarak pandang yang terganggu juga terkadang membuat pengendara tidak siap untuk mengerem secara spontan akibat jalan yang licin.
Faktor lain, mengemudi saat turun hujan juga membuat cengkraman ban terhadap permukaan aspal akan berkurang. Oleh karenanya, pada saat kondisi hujan, sebaiknya hindari pergerakan tiba-tiba, dan hindari pengereman keras (hard braking) agar mobil tidak tergelincir dan hilang kontrol. Kemudian, jaga akselerasi kendaraan, jangan berakselerasi secara spontan agar roda kendaraan tidak selip.
Perhatikan juga permukaan jalan yang ada genangan air, meskipun hanya 1 cm itu tetap bisa menyebabkan kecelakaan. Karena ban bisa melayang saat melintasinya dan bisa terjadi oversteer. Bila perlu sejajarkan atau ikuti laju mobil di depan Anda tujuannya untuk mengurangi genangan air yang ada di jalan.
Pada mobil Mitsubishi terbaru sudah terdapat fitur keselamatan aktif yang dapat membuat perjalanan Anda lebih aman saat kondisi hujan dan licin. Meski begitu ada baiknya Anda melakukan perawatan rutin di bengkel resmi Mitsubishi agar mobil kesayangan tetap dapat terjaga kondisinya terutama saat berkendara di musim hujan seperti sekarang ini. ***