Sahabat-Otomotif.com - Pabrikan otomotif General Motor (GM) yang awalnya eksis di penjualan mobil di Indonesia sejak 2020. Kini, mereka mengincar penjualan suku cadang dan jaringan reparasi di pasar tanah air.
Direktur Customer Care dan Aftersales Service Chevrolet Indonesia Dadan Ramadhani mengatakan, arahan yang diterima dari pusat memang lebih fokus ke purna jual mobil Chevrolet. Menurutnya, raksasa otomotif asal AS tersebut ingin menjaga konsumen yang sudah ada di Indonesia.
’’Secara nasional, kami sudah mendapatkan 58 ribu pelanggan. Jatim menyerap sekitar 18 persen dari angka tersebut,’’ ungkap Dadan kepada Jawa Pos.
Oleh sebab itu, pihaknya fokus mencari bengkel yang ingin menjadi mitra untuk menangani mobil yang sudah terlanjur beredar di Indonesia. Pekan lalu, mereka juga beru meresmikan bengkel resmi atau Authorized Service Outlet (ASO) ke 30 di Surabaya. Bengkel tersebut merupakan jaringan resmi pertama di Jatim setelah Chevrolet menghentikan semua operasional mereka.
Dadan mengatakan, pangsa pasar purna jual Chevrolet masih bakal bertahan hingga 10 tahun ke depan. Pasalnya, pihaknya sudah menyediakan suku cadang bahkan sampai ke mobil berumur lebih dari 30 tahun.
’’Dari mobil yang ditangani jaringan purna jual, 15 persen merupakan mobil tua,’’ ungkapnya.
Namun, nantinya pihak GM Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tak akan bergerak di tempat saja. Saat ini, pihaknya sedang fokus mengembangkan bisnis suku cadang. Bisnis tersebut diakui bakal jadi fokus Dadan dan kawan-kawan kedepan.
Dia mengatakan, bisnis suku cadang sendiri cukup potensial mengingat pemerintah tak pernah berhenti memberikan stimulus agar masyarakat punya kendaraan. ’’Saat ini, kami punya 370 suku cadang yang tersedia. Itu mencakup delapan merek mobil, kendaraan roda dua, kapal, bahkan mesin industri,’’ ungkapnya.
Dadan menegaskan bahwa suku cadang terbaru dari GM mengedepankan sisi harga sehingga tak mengecewakan konsumen. Ke depan, dia berusaha agar suku cadang tersebut bisa bersaing dari sisi harga dan kualitas.(skt/jawapos)
Direktur Customer Care dan Aftersales Service Chevrolet Indonesia Dadan Ramadhani mengatakan, arahan yang diterima dari pusat memang lebih fokus ke purna jual mobil Chevrolet. Menurutnya, raksasa otomotif asal AS tersebut ingin menjaga konsumen yang sudah ada di Indonesia.
’’Secara nasional, kami sudah mendapatkan 58 ribu pelanggan. Jatim menyerap sekitar 18 persen dari angka tersebut,’’ ungkap Dadan kepada Jawa Pos.
Oleh sebab itu, pihaknya fokus mencari bengkel yang ingin menjadi mitra untuk menangani mobil yang sudah terlanjur beredar di Indonesia. Pekan lalu, mereka juga beru meresmikan bengkel resmi atau Authorized Service Outlet (ASO) ke 30 di Surabaya. Bengkel tersebut merupakan jaringan resmi pertama di Jatim setelah Chevrolet menghentikan semua operasional mereka.
Dadan mengatakan, pangsa pasar purna jual Chevrolet masih bakal bertahan hingga 10 tahun ke depan. Pasalnya, pihaknya sudah menyediakan suku cadang bahkan sampai ke mobil berumur lebih dari 30 tahun.
’’Dari mobil yang ditangani jaringan purna jual, 15 persen merupakan mobil tua,’’ ungkapnya.
Namun, nantinya pihak GM Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tak akan bergerak di tempat saja. Saat ini, pihaknya sedang fokus mengembangkan bisnis suku cadang. Bisnis tersebut diakui bakal jadi fokus Dadan dan kawan-kawan kedepan.
Dia mengatakan, bisnis suku cadang sendiri cukup potensial mengingat pemerintah tak pernah berhenti memberikan stimulus agar masyarakat punya kendaraan. ’’Saat ini, kami punya 370 suku cadang yang tersedia. Itu mencakup delapan merek mobil, kendaraan roda dua, kapal, bahkan mesin industri,’’ ungkapnya.
Dadan menegaskan bahwa suku cadang terbaru dari GM mengedepankan sisi harga sehingga tak mengecewakan konsumen. Ke depan, dia berusaha agar suku cadang tersebut bisa bersaing dari sisi harga dan kualitas.(skt/jawapos)
